PENERAPAN
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
TERINTEGRASI
PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL
YENI
KHOMARIA
CGP
ANGKATAN 4 KAB. PATI
I.
Latar
Belakang
Pembelajaran berdiferensiasi
adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru
yang berorientasi kepada kebutuhan murid. Maka dari itu, pembelajaran
berdiferensiasi haruslah berakar pada pemenuhan kebutuhan belajar murid dan
bagaimana guru merespon kebutuhan belajar tersebut. Dalam mengkategorikan
kebutuhan belajar murid, paling tidak berdasarkan 3 aspek, yaitu: kesiapan
belajar (readiness), minat murid dan profil belajar murid.
Pembelajaran Sosial Emosional
dapat diartikan sebagai pembelajaran kolaboratif yang melibatkan seluruh pihak
terkait yang bertujuan untuk melatih kemampuan peserta didik agar dapat
memahami, mengolah, dan mengekspresikan aspek sosial dan emosional pada diri
peserta didik agar sukses melakukan dalam melakukan berbagai macam aktifitas
hidup seperti belajar, membangun hubungan, menyelesaikan masalah sehari-hari,
dan beradaptasi terhadap berbagai macam tuntutan perubahan dan perkembangan.
Pembelajaran Sosial Emosional dalam kerangka CASEL ini mencakup 5 komponen
yaitu: Kesadaran Diri (Self Awareness), Pengelolaan Diri (Self
Management), Kesadaran Sosial (Social Awareness), Kemampuan
Berinteraksi Sosial (Relationship Skills), Pengambilan Keputusan
Bertanggung Jawab (Responsible Decision-Making).
Pembelajaran berdiferensiasi
membutuhkan pemahaman lebih dari seorang guru dari profil siswa dan juga
memahami bagaimana seorang guru memetakan kemampuan siswa sesuai bakat minat
mereka. Hal ini membuat seorang guru lebih mendalam mengenal siswa secara
emosional. Oleh karena itu dalam penerapannya di dalam pembelajaran guru juga
tentunya dapat menerapkan kompetensi-kompetensi yang terdapat dalam PSE dengan
baik. Begitu pula dengan murid, jika kompetensi Sosial-Emosional (KSE) murid
berkembang, maka aspek akademik merekapun berkembang. Harapan dengan penerapan
pembelajaran berdiferensiasi yang terintegrasi dengan pembelajaran sosial
emosial adalah terciptanya merdeka belajar dan student well being.
II.
Tujuan
1. Menerapkan
pembelajaran berdiferensiasi yang mengakomodir semua kebutuhan belajar murid.
2. Menerapkan
pembelajaran sosial emosional yang melatih kompetensi sosial emosional peserta
didik sehingga tercapai keseimbangan antara kompetensi akademik dan sosial
emosional.
3. Menciptakan merdeka belajar dan student well being di dalam kelas pada khususnya dan di sekolah
pada umumnya.
III.
Tolok
Ukur
1. Guru
dapat memetakan kebutuhan belajar murid.
2. Guru
dan murid secara konsisten menerapkan
kompetensi-kompetensi yang terdapat dalam PSE dengan baik.
3. Tercapainya tujuan pembelajaran secara
maksimal sesuai dengan potensi murid.
4. Tercipta merdeka belajar (student well being).
IV.
Tindakan
Aksi Nyata
Untuk mengetahui kebutuhan
belajar murid, dilakukan dengan metode observasi (pengamatan secara langsung
keseharian murid dalam menyelesaikan tugas-tugas belajarnya) dan metode angket
melalui https://akupintar.id/tes-gaya-belajar
berupa penilaian diri yang melibatkan murid untuk mengidentifikasi kebutuhan
belajar (minat dan profil) mereka selama ini.
Membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Berdiferensiasi Terintegrasi Kompetensi Sosial
Emosional yang sesuai dengan hasil pemetaan kebutuhan belajar murid yang telah
dilakukan sebelumnya. Dalam RPP yang dibuat juga dicantumkan teknik
pembelajaran kompetensi sosial dan emosional yang digunakan.
Sebagai calon guru penggerak
dalam rangka melaksanakan aksi nyata Pembelajaran Berdiferensiasi
Terintegrasi Kompetensi Sosial Emosional maka ada beberapa langkah yang dilakukan, yaitu:
1.
Meminta dukungan stakeholder melalui koordinasi dengan kepala sekolah
dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum
2.
Membuat RPP Pembelajaran Berdiferensiasi Terintegrasi
Kompetensi Sosial Emosional
3.
Membuat keyakinan kelas yang disepakati bersama dengan siswa
4.
Melakukan refleksi setelah pelaksanaan pembelajaran oleh siswa dan
guru.
V.
Hasil
Aksi Nyata
Hasil pengisian angket tentang
profil belajar siswa secara online, yang screenshot hasil pengisian angket
tersebut dikirimkan melalui Whatsapp.
Gambar 1. Hasil pengisian angket profil belajar murid
Dari
hasil pengisian angket tersebut dilanjutkan dengan pemetaan kebutuhan belajar,
dan menentukan bentuk pembelajaran berdiferensiasi yang akan digunakan.
Gambar 2. Rencana kegiatan berdiferensiasi
Setelah itu juga menentukan teknik
pembelajaran kompetensi sosial dan emosional yang digunakan, meliputi KSE
kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi dan
pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Dilanjutkan dengan pembuatan RPP
lengkap yang disertai lembar penilaian dan lembar kerja murid yang nantinya
digunakan pada saat pembelajaran. (RPP terlampir)
https://drive.google.com/file/d/1S60i9KG12SpKKrGn4jYWdCXwJTvZECXJ/view?usp=sharing.
Setelah
proses pembelajaran selesai maka murid diminta mengisi jurnal refleksi (dapat
dilihat di Gambar 3), begitu pula guru juga melakukan refleksi dari semua
proses mulai dari perencaan hingga hasil pembelajaran (dapat dilihat pada
video) https://youtu.be/JxnSryAL2FE.
Gambar 3. Beberapa hasil pengisian jurnal refrleksi murid