Jumat, 01 Juli 2022

Pembelajaran Berdiferensiasi Terintegrasi Pembelajaran Sosial Emosional

 

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

TERINTEGRASI PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL

YENI KHOMARIA

CGP ANGKATAN 4 KAB. PATI

I.          Latar Belakang

Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. Maka dari itu, pembelajaran berdiferensiasi haruslah berakar pada pemenuhan kebutuhan belajar murid dan bagaimana guru merespon kebutuhan belajar tersebut. Dalam mengkategorikan kebutuhan belajar murid, paling tidak berdasarkan 3 aspek, yaitu: kesiapan belajar (readiness), minat murid dan profil belajar murid.

Pembelajaran Sosial Emosional dapat diartikan sebagai pembelajaran kolaboratif yang melibatkan seluruh pihak terkait yang bertujuan untuk melatih kemampuan peserta didik agar dapat memahami, mengolah, dan mengekspresikan aspek sosial dan emosional pada diri peserta didik agar sukses melakukan dalam melakukan berbagai macam aktifitas hidup seperti belajar, membangun hubungan, menyelesaikan masalah sehari-hari, dan beradaptasi terhadap berbagai macam tuntutan perubahan dan perkembangan. Pembelajaran Sosial Emosional dalam kerangka CASEL ini mencakup 5 komponen yaitu: Kesadaran Diri (Self Awareness), Pengelolaan Diri (Self Management), Kesadaran Sosial (Social Awareness), Kemampuan Berinteraksi Sosial (Relationship Skills), Pengambilan Keputusan Bertanggung Jawab (Responsible Decision-Making).

Pembelajaran berdiferensiasi membutuhkan pemahaman lebih dari seorang guru dari profil siswa dan juga memahami bagaimana seorang guru memetakan kemampuan siswa sesuai bakat minat mereka. Hal ini membuat seorang guru lebih mendalam mengenal siswa secara emosional. Oleh karena itu dalam penerapannya di dalam pembelajaran guru juga tentunya dapat menerapkan kompetensi-kompetensi yang terdapat dalam PSE dengan baik. Begitu pula dengan murid, jika kompetensi Sosial-Emosional (KSE) murid berkembang, maka aspek akademik merekapun berkembang. Harapan dengan penerapan pembelajaran berdiferensiasi yang terintegrasi dengan pembelajaran sosial emosial adalah terciptanya merdeka belajar dan student well being.

 

II.       Tujuan

1.      Menerapkan pembelajaran berdiferensiasi yang mengakomodir semua kebutuhan belajar murid.

2.      Menerapkan pembelajaran sosial emosional yang melatih kompetensi sosial emosional peserta didik sehingga tercapai keseimbangan antara kompetensi akademik dan sosial emosional.

3.      Menciptakan merdeka belajar dan student well being di dalam kelas pada khususnya dan di sekolah pada umumnya.

 

III.    Tolok Ukur

1.      Guru dapat memetakan kebutuhan belajar murid.

2.      Guru dan murid secara konsisten menerapkan kompetensi-kompetensi yang terdapat dalam PSE dengan baik.

3.      Tercapainya tujuan pembelajaran secara maksimal sesuai dengan potensi murid.

4.      Tercipta merdeka belajar (student well being).

 

IV.    Tindakan Aksi Nyata

Untuk mengetahui kebutuhan belajar murid, dilakukan dengan metode observasi (pengamatan secara langsung keseharian murid dalam menyelesaikan tugas-tugas belajarnya) dan metode angket melalui https://akupintar.id/tes-gaya-belajar berupa penilaian diri yang melibatkan murid untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar (minat dan profil) mereka selama ini.

Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Berdiferensiasi Terintegrasi Kompetensi Sosial Emosional yang sesuai dengan hasil pemetaan kebutuhan belajar murid yang telah dilakukan sebelumnya. Dalam RPP yang dibuat juga dicantumkan teknik pembelajaran kompetensi sosial dan emosional yang digunakan.

Sebagai calon guru penggerak dalam rangka melaksanakan aksi nyata Pembelajaran Berdiferensiasi Terintegrasi Kompetensi Sosial Emosional maka ada beberapa langkah yang dilakukan, yaitu:

1.      Meminta dukungan stakeholder melalui koordinasi dengan kepala sekolah dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum

2.      Membuat RPP Pembelajaran Berdiferensiasi Terintegrasi Kompetensi Sosial Emosional

3.      Membuat keyakinan kelas yang disepakati bersama dengan siswa

4.      Melakukan refleksi setelah pelaksanaan pembelajaran oleh siswa dan guru.

 

V.       Hasil Aksi Nyata

Hasil pengisian angket tentang profil belajar siswa secara online, yang screenshot hasil pengisian angket tersebut dikirimkan melalui Whatsapp.


Gambar 1. Hasil pengisian angket profil belajar murid

Dari hasil pengisian angket tersebut dilanjutkan dengan pemetaan kebutuhan belajar, dan menentukan bentuk pembelajaran berdiferensiasi yang akan digunakan.


Gambar 2. Rencana kegiatan berdiferensiasi

Setelah itu juga menentukan teknik pembelajaran kompetensi sosial dan emosional yang digunakan, meliputi KSE kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Dilanjutkan dengan pembuatan RPP lengkap yang disertai lembar penilaian dan lembar kerja murid yang nantinya digunakan pada saat pembelajaran. (RPP terlampir)

https://drive.google.com/file/d/1S60i9KG12SpKKrGn4jYWdCXwJTvZECXJ/view?usp=sharing.

Setelah proses pembelajaran selesai maka murid diminta mengisi jurnal refleksi (dapat dilihat di Gambar 3), begitu pula guru juga melakukan refleksi dari semua proses mulai dari perencaan hingga hasil pembelajaran (dapat dilihat pada video) https://youtu.be/JxnSryAL2FE.


Gambar 3. Beberapa hasil pengisian jurnal refrleksi murid