Rabu, 18 Mei 2022

Pengambilan Keputusan Berbasis Aset

 


Dalam mengatasi tantangan pada pendekatan tradisional yang digunakan untuk mengatasi permasalahan perkotaan, di mana penyedia jasa dan lembaga donor lebih menekankan pada kebutuhan dan kekurangan yang terdapat pada komunitas, Kretzmann dan McKnight menunjukkan bahwa aset yang dimiliki oleh komunitas adalah kunci dari usaha perbaikan kehidupan pada komunitas perkotaan dan pedesaan .

Menurut Green dan Haines (2002) dalam Asset building and community development, ada 7 aset utama atau di dalam buku ini disebut sebagai modal utama, yaitu:

1. Modal Manusia

    • Sumber daya manusia yang berkualitas, investasi pada sumber daya manusia menjadi sangat penting yang berhubungan dengan kesehatan, pendidikan, kesejahteraan, dan harga diri seseorang.
    • Pemetaan modal atau aset individu merupakan kegiatan menginventaris pengetahuan, kecerdasan, dan keterampilan yang dimiliki setiap warganya dalam sebuah komunitas, atau dengan kata lain, inventarisasi perorangan dapat dikelompokkan berdasarkan sesuatu yang berhubungan dengan hati, tangan, dan kepala.
    • Pendekatan lain mengelompokkan aset atau modal ini dengan melihat kecakapan seseorang yang berhubungan dengan kemasyarakatan, contohnya kecakapan memimpin sekelompok orang, dan kecakapan seseorang berkomunikasi dengan berbagai kelompok.  Kecakapan yang berhubungan dengan kewirausahaan, contohnya kecakapan dalam mengelola usaha, pemasaran, yang negosiasi.  Kecakapan yang berhubungan dengan seni dan budaya, contohnya kerajinan tangan, menari, bermain teater, dan bermain musik.

 2. Modal Sosial

    • Norma dan aturan yang mengikat warga masyarakat yang ada di dalamnya dan mengatur pola perilaku warga, juga unsur kepercayaan (trust) dan jaringan ( networking) antara unsur yang ada di dalam komunitas/masyarakat.
    • Investasi yang berdampak pada bagaimana manusia, kelompok, dan organisasi dalam komunitas berdampingan, contohnya kepemimpinan, bekerjasama, saling percaya, dan punya rasa memiliki masa depan yang sama.
    • Contoh-contoh yang termasuk dalam modal sosial antara lain adalah asosiasi. Asosiasi adalah suatu kelompok yang ada di dalam komunitas masyarakat yang terdiri atas  dua orang atau lebih yang bekerja bersama dengan suatu tujuan yang sama dan saling berbagi untuk suatu tujuan yang sama. Asosiasi terdiri atas kegiatan yang bersifat formal maupun nonformal. Beberapa contoh tipe asosiasi adalah berdasarkan keyakinan, kesamaan profesi, kesamaan hobi, dan sebagainya. Terdapat beberapa macam bentuk modal sosial, yaitu fisik (lembaga), misalnya asosiasi dan institusi. Institusi adalah suatu lembaga yang mempunyai struktur organisasi yang jelas dan biasanya sebagai salah satu faktor utama dalam proses pengembangan komunitas masyarakat.

 3. Modal Fisik

Terdiri atas dua kelompok utama, yaitu:

    • Bangunan yang bisa digunakan untuk kelas atau lokasi melakukan proses pembelajaran, laboratorium, pertemuan, ataupun pelatihan.
    • Infrastruktur atau sarana prasarana, mulai dari saluran pembuangan, sistem air, mesin, jalan, jalur komunikasi, sarana pendukung pembelajaran, alat transportasi, dan lain-lain.

 4. Modal Lingkungan/alam

    • Bisa berupa potensi yang belum diolah dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi dalam upaya pelestarian alam dan juga kenyamanan hidup.  Modal lingkungan terdiri dari bumi, udara yang bersih, laut, taman, danau, sungai, tumbuhan, hewan, dan sebagainya.
    • Tanah untuk berkebun, danau atau empang untuk berternak, semua hasil dari pohon seperti kayu, buah, bambu, atau material bangunan yang bisa digunakan kembali untuk menenun, dan sebagainya.

 5. Modal Finansial

    • Dukungan keuangan yang dimiliki oleh sebuah komunitas yang dapat digunakan untuk membiayai proses pembangunan dan kegiatan sebuah komunitas.
    • Modal finansial termasuk tabungan, hutan, investasi, pengurangan dan pendapatan pajak, hibah, gaji, serta sumber pendapatan internal dan eksternal.
    • Modal finansial juga termasuk pengetahuan tentang bagaimana menanam dan menjual sayur di pasar, bagaimana menghasilkan uang dan membuat produk-produk yang bisa dijual, bagaimana menjalankan usaha kecil, bagaimana memperbaiki cara penjualan menjadi lebih baik, dan juga bagaimana melakukan pembukuan.

 6. Modal Politik

    • Modal politik adalah ukuran keterlibatan sosial. Semua lapisan atau kelompok memiliki peluang atau kesempatan yang sama dalam kepemimpinan, serta memiliki suara dalam masalah umum yang terjadi dalam komunitas.
    • Lembaga pemerintah atau perwakilannya yang memiliki hubungan dengan komunitas, seperti komunitas sekolah, komite pelayan kesehatan, pelayanan listrik atau air.

 7. Modal Agama dan budaya

    • Upaya pemberian bantuan empati dan perhatian, kasih sayang, dan unsur dari kebijakan praktis (dorongan utama pada kegiatan pelayanan). Termasuk juga kepercayaan, nilai, sejarah, makanan, warisan budaya, seni, dan lain-lain.
    • Kebudayaan yang unik di setiap daerah masing-masing merupakan serangkaian ide, gagasan, norma, perlakuan, serta benda yang merupakan hasil karya manusia yang hidup berkembang dalam sebuah ruang geografis.
    • Agama merupakan suatu sistem berperilaku yang mendasar, dan berfungsi untuk mengintegrasikan perilaku individu di dalam sebuah komunitas, baik perilaku lahiriah maupun simbolik.  Agama menuntut terbentuknya moral sosial yang bukan hanya kepercayaan, tetapi juga perilaku atau amalan.
    • Identifikasi dan pemetaan modal budaya agama merupakan langkah yang sangat penting untuk melihat keberadaan kegiatan dan ritual kebudayaan dan keagamaan dalam suatu komunitas, termasuk kelembagaan dan tokoh-tokoh penting yang berperan langsung atau tidak langsung di dalamnya.
    • Sangat penting kita mengetahui sejauh mana keberadaan ritual keagamaan dan kebudayaan yang ada di masyarakat serta pola relasi yang tercipta di antaranya dan selanjutnya bisa dimanfaatkan sebagai peluang untuk menunjang pengembangan perencanaan dan kegiatan bersama.


Rabu, 11 Mei 2022

3.2.a.4.2. Forum Diskusi Eksplorasi Konsep - Pemimpin dalam Pembelajaran

 

  • Jawaban Kasus 1 : 

Saya melihat kasus Ibu Lilin lebih cenderung memandang kondisi yang terjadi di kelas Berbasis pada kekurangan peserta didik. Dimana karakter dan tingkat kepandaian murid-muridnya yang heterogen merupakan sesuatu kekurangan yang menyebabkan sulitnya materi dapat tersampaikan kepada peserta didik serta sulitnya peserta didik memahami penjelasan materi dari Ibu Lilin. Selain itu, kondisi kelas yang susah dikendalikan  merupakan masalah yang sangat mengganggu terhadap konduktifitas pembelajaran yang dilakukan. Akibat dari selalu melihat dari kekurangan menyebabkan munculnya ketidaknyamanan secara emosional dari Ibu Lilin seperti mudah marah dan kelelahan yang memunculkan ketidaksukaan dari murid-muridnya.

Sebagai kepala sekolah, saya akan menawarkan coaching kepada Ibu Lilin. Dalam proses coaching tersebut saya gali dengan pertanyaan reflektif agar Bu Lilin dapat mengenali kekuatan dan menggali potensi yang dimilikinya sehingga dapat digunakan secara optimal dalam proses pembelajaran. Selain itu, saya juga akan berbagi wawasan tentang pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi yang mungkin akan menjadi salah satu referensi bagi Bu Lilin.

  • Jawaban Kasus 2 : 

    Menurut Saya, Pak Pupur seharusnya dapat melihat kemampuan dan kelebihan yang dimilikinya, dan mengoptimalkan kemampuan tersebut serta dapat berbagi dengan banyak komunitas agar lebih bermanfaat.

    Apabila saya menjadi kepala sekolah, saya juga akan memberikan saran yang sama kepada pak Pupur. Dengan segala kekuatan dan kelebihan yang dimiliki Pak pupur, bisa menjadi modal untuk lulus menjadi pengawas sekolah. Jika Pak Pupur Lulus, banyak harapan kepadanya untuk memberikan perubahan positif terhadap ekosistem pendidikan tidak hanya di lingkup sekolahnya sendiri namun juga lingkup banyak sekolah dibawah kepengawasannya, sehingga hal ini bisa menjadi agen perubahan dan perbaikan terhadap mutu pendidikan secara lebih luas. Maka dari itu, saya akan mensupport dan memotivasi Pak Pupur agar bersedia mengikuti seleksi calon pengawas sekolah dengan semangat dan percaya diri.