Senin, 25 April 2022

3.1.a.10 Aksi Nyata - Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

 

3.1.a.10 Aksi Nyata - Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

Yeni Khomaria_CGP Angkatan 4

Kabupaten Pati


 

Peristiwa (Facts)

Pandemi Covid’19 telah mengubah tatanan baik pola belajar, sikap, dan semangat murid. Aktivitas belajar juga menurun dan tata krama jauh dari profil pelajar Pancasila. Karena pemberlakuan Pembelajaran Jarak Jauh (daring) murid terlalu sibuk dengan Handphone, tetapi lebih banyak untuk bermain game atau media sosialnya, bukan untuk belajar. Pembelajaran jarak jauh juga menjadikan kontrol belajar murid menjadi lemah, apalagi rata-rata murid di sekolah tempat saya mengajar, tidak terpantau secara maksimal oleh orang tuanya. Orang tua hanya sekedar tahu jika anaknya sekolah daring (online), tanpa mengecek apa yang sebenarnya dikerjakan si anak. Selama melakukan pembelajaran daring, saya menggunakan media WhatsApp Grup, google classroom dan google meet. Namun itu semua tetap saja tidak berdampak signifikan terhadap motivasi dan prestasi peserta didik.

Sekarang ini proses pembelajaran sudah diberlakukan kembali tatap muka seperti biasa, hal tersebut menjadi dilema dimana saya sebagai pemimpin pembelajaran harus mampu membuat keputusan yang tepat untuk mengembalikan semangat,motivasi,sikap dan prestasi peserta didik.

Saya mencoba mengambil keputusan berdasarkan materi pada modul 3.1 yang sudah saya pelajari. Paradigma yang terjadi dalam kasus tersebut diatas adalah jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term), kemudian prinsip yang saya ambil yaitu berpikir berbasis hasil akhir (Ends-Based Thinking), saya mencoba menggunakan 9 langkah untuk pengambilan dan pengujian keputusan yang akan diambil sehingga dapatlah sebuah keputusan yang tepat yaitu dengan cara melakukan pembelajaran yang kreatif, inovatif dengan memanfaatkan lingkungan sekitar untuk meningkatkan semangat ,motivasi dan meningkatkan kembali prestasi belajar, kemudian menerapkan budaya positif sekolah dengan membiasakan kembali pembacaan Asmaul Husna sebelum pembelajaran dimulai dan shalat Dhuhur berjamaah sebagai upaya menanamkan nilai-nilai budaya positif. Selain itu juga mencoba berkomunikasi dengan wali murid dengan bantuan wali kelas tentang permasalahan belajar murid.


Perasaan (Feelings)

Saya sebagai pemimpin pembelajaran merasa tertantang dan termotivasi untuk melakukan suatu keputusan sebagai bentuk solusi atas permasalahan yang terjadi pada peristiwa tersebut dengan menggunakan materi serta langkah-langkah yang sudah dipelajari pada modul 3.1 ini sehingga, keputusan yang saya ambil tepat dan dapat memenuhi segala kebutuhan peserta didik.



Pembelajaran (Findings)

Dalam proses pembelajaran ini saya berkoordinasi dengan kepala sekolah dan mengajak  rekan guru untuk bersama-sama membangun kembali motivasi belajar peserta didik yang selama ini menurun akibat pembelajaran daring yang disebabkan pandemic Covid-19. Pada tahap inilah saya dapat mengetahui kendala, hambatan dan solusi yang tepat atas permasalahan yang terjadi sehingga nanti didapat formulasi yang tepat untuk mengatasi  masalah ini. Dengan menggunakan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah-langkah pada materi modul 3.1 membantu  saya dalam mengambil keputusan yang tepat.

Penerapan ke Depan (Future)

Setelah mendapatkan keputusan yang tepat saya mencoba menerapkan solusi dari permasalahan tersebut secara rutin dan melakukan kolaborasi bersama seluruh warga sekolah guna memfasilitasi kebutuhan belajar peserta didik yang dapat meningkatkan semangat,motivasi,sikap dan prestasi secara berkelanjutan dan terintegrasi dalam proses pembelajaran.

Ada dua kebenaran yang ada, adalah benar jika saya menerapkan pembelajaran yang kreatif sebagai bentuk solusi untuk meningkatkan kembali motivasi belajar murid. Dan benar juga jika saya menerapkan budaya positif karena dapat membantu membentuk sikap murid dengan menanamkan nilai-nilai kebajikan universal yang berguna untuk kehidupannya.

Paradigma yang terjadi pada kasus ini adalah jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term), dan prinsip yang diambil yaitu berpikir berbasis hasil akhir (Ends-Based Thinking).

Yang terlibat dalam situasi ini yaitu saya selaku pemimpin pembelajaran, murid, rekan guru, kepala sekolah dan wali murid/keluarga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar