Alhamdulillah siang
hari ini dalam kuliah online Belajar Menulis mendapatkan tambahan materi dari
bapak Amir Faisal. Beliau adalah Seorang Trainer sekaligus motivator nasional
yang sudah terkenal di Indonesia. Buku-buku yang beliau tulis juga cukup
banyak. Kita bisa membacanya di blog https://www.spiritualquantum.com/about/
Berbagi Pengalaman
Menulis Buku Motivasi dan Kepemimpinan
Bapak Amir Faisal bukanlah orang
dengan basic pendidik namun sukses menulis buku tentang pendidikan. Bagaimana
kiat suksesnya?
Bapak Amir Faisal adalah seorang
trainer, business inspirator. Beliau adalah praktisi bisnis dan konsultan
marketing pada beberapa Gogreen industry yang telah berkarya di jenjang
nasional ataupun Internasional.
Lalu bagaimana seorang praktisi
bisnis dapat menjadi penulis buku-buku pendidikan? Kisahnya dapat anda simak
pada link berikut: https://youtu.be/-VRlzTu_O4M
Pada awal menulis tujuan beliau
adalah sebagai Personal Branding,
karena seorang trainer tidak akan berkembang jika tidak dikenal kalangan luas. Dengan
menulis buku maka beliau bisa dikenal bukan hanya di daerahnya, namun juga di
tingkat nasional dan internasional.
Untuk menjadi seorang penulis kita
tidak serta merta akan langsung sukses, namun butuh proses pembelajaran. Misalnya
akan mentraining guru padahal tidak tahu ilmu pendidikan Maka beliau belajar
buku2 pendidikan mutakhir dari BobbiDePorter, Barbara Prashnig, buku2 psikologi dr Daniel Goleman, Howard
Gardner, Thomas Armstrong dan ikut Trainingnya pak Munib Khatib, sekolahnya
manusia.
Intinya tentukan dulu visi / dream Anda, kenapa ingin jadi penulis. Lalu
hadapi tantangan-tantangannya dengan gagah berani.
Ketika kita ingin menjadi penulis dan
bukunya yang kita tulis bisa diterbitkan oleh penerbit besar, misalkan
Gramedia. Maka lihatlah Gramedia sebagai korporasi bisnis yang orientasinya
adalah pasar. Penulis harus paham buku seperti apa yang sesuai dengan target
marketnya. Jadi sebelum menulis sebaiknya penulis melakukan riset buku seperti
apa yang disukai oleh market.
Selain itu penulis juga harus
mengetahui passion-nya, misalkan penulis menyukai buku cerita anak, novel atau
genre lain, maka kita bisa pelajari gaya bahasa seperti apa yang laris di
pasaran sesuai dengan minat genre tersebut.
Biasanya Gramedia akan mencoba
melihat pasar sebuah buku selama 6 bulan, nanti akan dilihat sirkulasi buku
tersebut, jika tidak diminati oleh pembeli maka buku tersebut akan diturunkan
dari rak pajang, mungkin penerbit lain mempunyai ketentuan yang berbeda, bisa
saja hanya 1 atau 2 bulan. Maka diluar dari penjualan di took buku penulis juga
harus aktif marketing lewat media sosial, kasih pelatihan gratis, bagi
buku-bukunya pada key person / influencer dsb.
MasyaAllah bagus Bu tulisanya runtut bahasanya bagus
BalasHapusTerima kasih kunjungannya, sama-sama semangat belajar bu
BalasHapus